Mataram_Humas- Orang tua Wali murid MTsN 3 Mataram hadir dengan antusias di madrasah untuk menerima rapor anaknya pada Sabtu (23/12/2023). Mereka hadir di madrasah sekitar pukul 09.00 WITA sesuai undangan yang telah dikirim oleh pihak madrasah melalui wali kelas masing-masing.
Sebelum penerimaan rapor dimulai, diadakan berbagai pengumuman, diantaranya pengumuman juara kelas dan juara umum. Keluar sebagai juara umum adalah siswa kelas IX 1 atas anam Laili Rahmayani. Ia merupakan ketua Osim yang rajin dan tekun dalam belajar serta aktif dalam organisasi yang dipimpinnya.
Selain pengumuman juara kelas dan juaraumum, diadakan juga kegiatan pemberian reward pada tim PMR yang memborong 5 juara PMR dan siswa yang memperoleh juara 3 dalam lomba Pop Religi tingkat Kota Mataram sekaligus mereka menyerahkan piala kepada madrasah sebagai dokumentasi daftar prestasi siswa untuk madrasah.
Saat tiba di madrasah, para wali murid diarahkan untuk mengisi daftar hadir di lobi yang dipandu panitia. Kemudian, mereka memasuki ruangan kelas masing-masing untuk menerima rapor.
Saat penerimaan rapor, wali kelas menyampaikan di hadapan wali murid terkait perkembangan anak-anak mereka dari segi kedisiplinan, kerajinan, keaktifan saat pembelajaran, pelanggaran bila ada yang telah dilakukan selama satu semester, perkembangan tahsin Al-Qur’an, dan perilaku yang pernah dilakukan selama di madrasah.
“Secara umum, perkembangan anak-anak kita sudah cukup baik. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, seperti kedisiplinan dan kerajinan,” kata salah satu wali kelas, Ibu Intan dihadapan para orang tua.
Ibu Intan mengaku bahwa putra putri khususnya kelas 7 3 memiliki perkembangan bagus selama satu semester ini baik dari akademisnya maupun non akademis. Ia berharap anaknya bisa terus meningkatkan prestasinya di semester berikutnya.
“Saya berharap bapak ibu terus mendorong putra putri untuk terus menjadi anak yang berprestasi dan berakhlaq mulia,” pungkas Intan.
Sementara Kepala MTsN 3 Mataram H. Marzuki saat memberikan pengarahan menegaskan bahwa raport bukan hanya rekam jejak akademis, tetapi juga rekam jejak akhlak bagi siswa. Ia pun mengajak seluruh siswa untuk menjadikan raport sebagai momentum evaluasi diri agar dapat memperbaiki diri ke depannya.
“Rapor ini ibarat cermin,” kata H. Marzuki.
“Kalau kita berdandan rapi, jilbab kita rapi, baju kita rapi, topi kita rapi, yang terlihat di cermin itu pasti rapi. Sebaliknya, kalau jilbabnya miring-miring, misalnya bajunya kancingan tinggi sebelah atau yang lain sebagainya, kira-kira cermin itu bisa merubahnya, ya jelas tidak bisa”, sambungnya.
Oleh karena itu, Marzuki menyampaikan agar siswa tidak hanya memperhatikan nilai akademis, tetapi juga nilai akhlak. Ia berharap agar siswa dapat menjadi pribadi yang saleh dan salehah, baik dalam hal akademis maupun akhlak.
“Jadikan momentum pembagian raport ini sebagai evaluasi diri kita sehingga ada proses perbaikan. Karena Insyaallah 6 bulan ke depan lagi kalian akan ditentukan apakah tetap di kelas semula atau naik ke kelas yang lebih tinggi.” Pungkasnya
H. Marzuki juga berpesan kepada siswa agar dapat membuat orang tua mereka tersenyum ketika membuka raport. Ia berharap agar siswa dapat menjadi kebanggaan bagi orang tua mereka.
“Jadikan orang tua kalian nanti tersenyum ketika membuka raport. Jangan membuat orang tua kalian tidak tersenyum”, tandas Marzuki.
Diwartakan oleh:
Ruslan Wahid, ST (Humas)
Makasih banyak buat infonya yang bermanfaat! Saya suka banget cari berita di sini, selalu update dan lengkap. Eh, btw, coba deh pake V.af buat pendekin link. Gampang banget, bisa bikin tautan jadi lebih simpel. Aku udah coba, keren loh! 😊👍
terima kasih atas kunjungannya
Beri Komentar