Mataram– Dalam rangka mendukung Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional, PLN Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) NTB mengadakan sosialisasi keselamatan ketenagalistrikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Mataram pada Jumat (31/1/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dan tenaga pendidik mengenai keselamatan dalam penggunaan listrik, serta memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam menerapkan Sistem Manajemen K3 (SMK3).
Dengan pemahaman yang baik, diharapkan seluruh peserta dapat lebih waspada terhadap potensi bahaya listrik, sehingga risiko kecelakaan akibat kelalaian atau ketidaktahuan dapat diminimalisir.
Sosialisasi ini diikuti oleh 50 siswa kelas VIII yang dipilih sebagai perwakilan dari masing-masing kelas, beberapa guru yang tidak memiliki jadwal mengajar, serta staf dan karyawan madrasah.
Kepala MTsN 3 Mataram, H. Marzuki, dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya pemahaman tentang keselamatan ketenagalistrikan, terutama bagi para siswa yang merupakan generasi penerus bangsa.
“Alhamdulillah, kita masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk berkumpul di hari yang penuh berkah ini. Kehadiran tim dari PLN di madrasah kita adalah sebuah momen berharga, karena mereka akan berbagi ilmu yang sangat penting tentang keselamatan dalam menggunakan listrik. Saya berharap anak-anakku sekalian dapat mengikuti sosialisasi ini dengan baik, mendengarkan dengan saksama, dan mencatat hal-hal penting yang disampaikan,” ujar H. Marzuki.
Ia menegaskan bahwa 50 siswa yang hadir bukan hanya sekadar peserta, tetapi juga duta yang memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan kembali ilmu yang didapat kepada teman-teman mereka di madrasah.
“Anak-anakku yang hadir di sini adalah perwakilan dari 624 siswa MTsN 3 Mataram. Oleh karena itu, apa yang kalian pelajari hari ini jangan disimpan sendiri. Kalian memiliki kewajiban untuk membagikan informasi ini kepada teman-teman lainnya agar seluruh warga madrasah bisa lebih memahami dan menerapkan keselamatan ketenagalistrikan dengan baik,” tambahnya.
Diakhir sambutannya, Marzuki berharap agar kerja sama antara MTsN 3 Mataram dan PLN dapat terus berlanjut, tidak hanya dalam kegiatan sosialisasi, tetapi juga dalam berbagai program edukasi lainnya.
Sementara Manajer PLN UP2D NTB, Faris Vikrianto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Bulan K3 Nasional, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja, termasuk dalam bidang kelistrikan.
“Listrik kini bukan lagi sekadar kebutuhan sekunder, tetapi sudah menjadi kebutuhan primer. Hampir semua aktivitas kita sehari-hari bergantung pada listrik, mulai dari penerangan, komunikasi, hingga kegiatan belajar mengajar di sekolah. Namun, di balik manfaatnya, listrik juga memiliki risiko yang dapat membahayakan jika tidak digunakan dengan bijak,” jelasnya.
Faris mengajak para siswa untuk aktif bertanya selama sesi sosialisasi, dengan memberikan tantangan berupa kuis berhadiah bagi yang bisa menjawab pertanyaan dengan benar. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan interaksi dan membuat suasana lebih menyenangkan serta mudah dipahami oleh siswa.
Materi utama dalam sosialisasi ini disampaikan oleh Ilham Bayu Tiasmoro, perwakilan dari PLN UP2D NTB. Dalam paparannya, ia menjelaskan berbagai aspek penting mengenai keselamatan ketenagalistrikan, mulai dari proses bisnis PLN, potensi bahaya listrik, hingga langkah-langkah pencegahan kecelakaan listrik.
1. Proses Distribusi Listrik
Ilham menjelaskan bahwa listrik yang digunakan oleh masyarakat berasal dari berbagai pembangkit listrik, seperti PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel), PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap), PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), hingga PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Baru).
Setelah diproduksi, listrik tersebut disalurkan melalui jaringan transmisi bertegangan tinggi sebelum akhirnya didistribusikan ke pelanggan melalui jaringan tegangan menengah dan rendah.
“Di sekitar kita, ada banyak tiang listrik dan gardu yang berfungsi untuk menyalurkan listrik dari pembangkit hingga ke rumah-rumah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui batas-batas aman agar tidak terjadi kecelakaan akibat listrik,” paparnya.
2. Potensi Bahaya Listrik
Yang kedua Ilham menjelaskan bahwa bahaya listrik dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
• Bahaya Primer: Bahaya yang langsung disebabkan oleh listrik, seperti tersengat listrik dan kebakaran akibat hubungan arus pendek (korsleting).
• Bahaya Sekunder: Bahaya tidak langsung yang disebabkan oleh listrik, seperti jatuh dari ketinggian akibat tersengat listrik atau kecelakaan lain yang dipicu oleh kelalaian dalam penggunaan listrik.
“Sering kali kita melihat kasus kebakaran rumah yang disebabkan oleh korsleting listrik. Hal ini bisa dicegah dengan memastikan instalasi listrik di rumah dalam kondisi baik dan menggunakan peralatan listrik yang sesuai standar,” jelas Ilham.
3. Tips Keselamatan Listrik
Untuk menghindari bahaya listrik, Ilham memberikan beberapa tips penting, di antaranya:
• Tidak bermain layang-layang di dekat jaringan listrik, karena benang yang basah dapat menghantarkan listrik dan menyebabkan sengatan listrik.
• Tidak mendirikan bangunan terlalu dekat dengan tiang listrik, dengan jarak aman minimal 3 meter.
• Menghindari penggunaan terminal listrik bertumpuk, karena dapat menyebabkan panas berlebih dan memicu kebakaran.
• Tidak membuka gardu listrik yang ada di sekitar rumah, karena dapat menyebabkan sengatan listrik fatal.
• Melakukan pemeriksaan instalasi listrik secara berkala, minimal setiap dua tahun sekali.
• Menggunakan peralatan listrik berstandar SNI, agar lebih aman dan tahan lama.
• Menjauhkan bahan-bahan mudah terbakar dari sumber listrik, seperti kertas dan kain yang diletakkan di dekat colokan listrik.
Tampak dalam kegiatan ini mendapatkan respons yang sangat positif dari para siswa. Mereka dengan antusias menyampaikan pertanyaan-pernyataan terkait ketanagakelistrikan. Selain itu mereka bersemangat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh tim PLN.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan para siswa memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai keselamatan ketenagalistrikan, sehingga dapat menerapkan dan menyebarkan informasi ini kepada keluarga serta teman-teman mereka.
Kontributor : Ruslan Wahid, ST
Editor : Humas