Mataram- Pada hari Sabtu, 2 November 2024, bertempat di ruang Lab. Madrasah, telah dilaksanakan rapat bulanan dan pertemuan silaturahmi yang dihadiri oleh jajaran pengurus Komite Madrasah beserta tenaga guru dan TU. Acara ini dihadiri oleh Kepala Tata Usaha, Ketua Komite, pengurus komite, dan seluruh tenaga pengajar serta staf administrasi Madrasah.
Acara diawali dengan sambutan oleh kepala madrasah, yang mengajak seluruh hadirin untuk bersyukur ke hadirat Allah SWT atas nikmat kesehatan, iman, dan kesempatan untuk berkumpul dalam suasana yang penuh semangat dan kebersamaan. Kepala madrasah menyampaikan pentingnya pertemuan ini sebagai ajang berbagi informasi, masukan, dan inovasi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kerja sama antar semua pihak yang terlibat.
Adapun poin-poin penting yang disampaikan oleh Kepala Madrasah adalah sebagai berikut :
Kepala madrasah menguraikan evaluasi program yang telah berjalan, antara lain kegiatan pembiasaan siswa seperti salat duha, membaca doa, dan tadarus. Program ini dinilai semakin tertib, walaupun masih ada siswa yang perlu bimbingan khusus. Selain itu, program tahsin Al-Qur’an yang telah dilaksanakan secara berkala turut dievaluasi dengan harapan bahwa setiap siswa dapat meningkatkan keterampilan membaca Al-Qur’an. Diharapkan program ini bisa mempertahankan standar Madrasah yang tidak hanya memberikan ijazah akademik, tetapi juga ijazah tahsin bagi setiap lulusan.
Pada kesempatan ini, pengurus komite yang baru juga diperkenalkan kepada seluruh peserta rapat. Pengurus komite yang hadir antara lain Ketua Komite Bapak H. Anwar, Sekretaris 1 Bapak Islahudin, dan Bendahara 1 Ibu Hj. Hasnati. Dr. Hj. Ruhimah yang menangani pengembangan kurikulum. Pengurus yang baru, seperti Ibu Sutanti, Bapak Taufiqurrahma, juga turut dikenalkan, di mana keduanya akan menjalankan peran sebagai bendahara dan penghubung hubungan masyarakat. Ada pak Muhibbit sebagai bidang kerjasama, dan pak Lalu Amrullah sebagai bidang Sarpras. Kepala madrasah menyampaikan terima kasih atas kehadiran dan dukungan dari komite, yang dianggap sebagai bentuk kepedulian luar biasa terhadap lembaga.
Kepala madrasah juga memberikan pengumuman mengenai kegiatan Akademik. Kegiatan Asesmen Akhir Semester (ASAS) akan dimulai pada 28 November 2024 hingga 3 Desember 2024, sedikit tertunda dari jadwal semula karena adanya Pilkada Serentak pada tanggal 27 November. Para pengajar diminta memastikan materi kurikulum tercapai tepat waktu agar para siswa siap menghadapi ujian. Instruksi juga diberikan terkait format dan penyusunan soal AAS yang akan diserahkan paling lambat pada 12 November 2024.
Madrasah akan mengirimkan dua wakil siswa terbaik, yakni Rizka Nanda dan Keysa, dalam kegiatan Perkemahan Madrasah Nasional di Jawa Barat yang berlangsung selama 10 hari. Karena program ini tidak didukung biaya dari pemerintah, madrasah dan komite akan membicarakan dukungan dana untuk memastikan kebutuhan siswa selama kegiatan perkemahan dapat terpenuhi.
Adapun hasil diskusi dari beberapa guru adalah sebagai berikut :
– Masalah Kontrol dan Pengawasan: Bapak Sihabuddin menyoroti bahwa beberapa siswa awalnya menunjukkan perilaku positif, namun seiring waktu menunjukkan penurunan disiplin. Hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya pengawasan dari pihak terkait, seperti Waka, kepala TU, atau tim yang bertanggung jawab atas kedisiplinan.
– Contoh Kasus Siswa: Salah satu siswa sempat ditegur untuk mengubah tempat duduk karena mengganggu teman lainnya, namun siswa tersebut malah membantah dengan ekspresi yang kurang menerima.
– Perlunya Ketegasan Tanpa Kemarahan: Bapak Sihabuddin menjelaskan bahwa ketegasan dalam menegur siswa diperlukan untuk menjaga suasana belajar, namun harus dilakukan tanpa emosi berlebih. Ketegasan ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi semua guru agar siswa dapat diarahkan dengan baik.
– Pengaruh Negatif Siswa Terhadap Teman Lain: Siswa yang sering membuat keributan atau bertindak kurang disiplin dapat mengganggu teman-temannya, terutama siswa yang rajin atau berprestasi. Nasihat yang diberikan kepada siswa kadang tidak memberikan efek perbaikan.
– Evaluasi Bersama Guru Lain: Bapak Sihabuddin mengusulkan untuk melibatkan semua guru mata pelajaran dalam mengevaluasi perilaku siswa ini agar dapat diatasi secara menyeluruh.
– Cuaca Panas dan Ketidaknyamanan di Ruang Guru: Bapak Sihabuddin menyampaikan bahwa ruang guru saat ini terasa panas, terutama karena tidak semua area mendapatkan pendingin yang memadai. Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan bagi guru, terutama yang tidak memiliki akses langsung terhadap kipas atau AC.
– Kebutuhan AC dan Kipas Angin: Banyak guru harus membawa kipas angin pribadi atau membuat kipas sederhana sendiri. Ia juga menekankan perlunya menambah kipas angin atau AC agar semua guru dapat bekerja dengan nyaman tanpa terpengaruh cuaca panas.
– Pengaturan Posisi AC dan Kipas Angin: Bapak Sihabuddin mengusulkan agar posisi AC diatur sedemikian rupa sehingga tidak langsung mengarah ke satu titik, tetapi dapat memberikan efek sejuk ke seluruh ruangan. Hal ini penting agar semua guru merasakan manfaat dari AC secara merata.
– Pentingnya Memperhatikan Ruang Guru: Ia berharap kondisi ruangan guru yang nyaman akan memberikan dampak positif terhadap kinerja dan kenyamanan guru dalam mengajar. Kenyamanan ini juga penting agar para tamu yang datang tidak berkesan bahwa fasilitas ruangan guru kurang diperhatikan.
– Permintaan Standarisasi Pakaian Upacara: Bapak Lalu Hirwandi menyampaikan masukan dari siswa mengenai ketentuan pakaian saat upacara. Untuk upacara pada hari besar, siswa menggunakan seragam putih-putih lengkap dengan atribut, namun pada upacara hari Senin biasa, ketentuan ini kurang konsisten.
– Usulan Penggunaan Atribut Lengkap di Hari Senin: Ia mengusulkan agar pada hari Senin siswa juga memakai seragam putih lengkap dengan atribut seperti dasi dan topi, meskipun upacara tersebut bukan untuk memperingati hari besar. Hal ini bertujuan untuk menegakkan kedisiplinan seragam secara konsisten.
– Banyaknya Program yang Diikuti Siswa: Bapak Lalu Hirwandi menyoroti banyaknya program yang harus diikuti siswa, seperti program kalender, tabungan, ngaji bareng, dan lainnya. Ia merasa terlalu banyak program dapat membebani siswa.
– Kritik Terhadap Program Buku Kemas yang Tidak Berjalan: Ia juga menyinggung bahwa program “Buku Kemas” yang sebelumnya dijalankan, kini tidak berjalan, dan ini menimbulkan pertanyaan di kalangan siswa. Ia berharap agar program-program dijalankan secara konsisten atau dikurangi jumlahnya agar lebih efektif.
– Kebutuhan Komunikasi Khusus dengan Orang Tua: Bapak Lalu Hirwandi menyarankan agar ada tim khusus yang menangani komunikasi dengan orang tua terkait program-program seperti tabungan dan kalender. Hal ini untuk mengurangi beban para wali kelas yang setiap hari harus mengurus hal-hal tersebut.
– Sensitivitas dalam Mengajak Menabung: Ia mencatat bahwa kegiatan seperti mengajak siswa menabung bisa menjadi sensitif jika dilakukan tanpa pendekatan yang tepat. Ia berharap komunikasi ini dilakukan dengan bijak agar siswa tidak merasa tertekan.
– Beban Kerja Wali Kelas: Bapak Lalu Hirwandi mengungkapkan bahwa tugas wali kelas semakin bertambah dengan adanya program-program baru. Ia mengusulkan agar tidak semua tugas administratif terkait program-program ditanggung wali kelas, sehingga tugas mereka tidak terlalu berat.
– Usulan Delegasi Tugas Khusus ke Pengurus Program: Jika program-program ini tetap dijalankan, ia menyarankan agar pengurus khusus ditunjuk untuk mengelola masing-masing program, seperti tabungan dan kalender, sehingga wali kelas bisa fokus pada pengawasan dan pembinaan siswa di kelas.
– Ketidaksesuaian Seragam: Anak-anak menggunakan pakaian berbeda saat olahraga, seperti seragam pramuka dan seragam olahraga, sehingga siswa yang memakai baju pramuka merasa kurang nyaman setelah berkeringat.
– Usulan Perbaikan Pakaian Seragam: Disarankan adanya aturan seragam khusus agar semua siswa menggunakan pakaian olahraga pada hari olahraga untuk kenyamanan.
– Ketidaknyamanan Saat Cuaca Panas: Ruangan guru terasa sangat panas saat musim panas, sehingga banyak guru memasang kipas angin secara mandiri.
– Dukungan untuk AC di Ruangan Guru: Pak Lalu mendukung adanya penambahan AC agar kondisi ruangan guru menjadi lebih nyaman, terutama saat cuaca panas.
– Pengaruh Lingkungan Rumah Terhadap Perilaku Anak: Diperlukan kehati-hatian dalam mendidik anak-anak, terutama bagi anak yang mungkin memiliki latar belakang rumah yang kurang kondusif, yang bisa berdampak negatif pada perilaku di sekolah.
– Seleksi Ketat Penerimaan Siswa Baru: Disarankan agar dalam penerimaan siswa baru dilakukan seleksi yang ketat untuk meminimalkan masuknya siswa dengan perilaku kurang baik agar tidak mempengaruhi siswa lainnya.
– Kesan Sambutan Berlebihan Saat Penerimaan Siswa Baru: Menurut pengalaman, siswa disambut sangat ramah pada awal masuk sekolah, namun di dalam kegiatan sehari-hari sikap disiplin tidak terjaga.
– Masalah Kedisiplinan dalam Pembelajaran: Siswa cenderung sulit diarahkan atau diatur selama proses belajar, meskipun sudah diarahkan berkali-kali.
– Solusi Pengaturan Sambutan dan Disiplin: Pak Delun meminta solusi dari komite agar siswa tetap disiplin setelah masa penyambutan, sehingga guru tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran.
– Pendekatan Disiplin yang Konsisten: Menyampaikan harapan agar peraturan disiplin diterapkan secara konsisten sejak awal, agar siswa tetap disiplin dalam kegiatan belajar mengajar.
– Usulan Pendekatan yang Seimbang: Pak Delun mengharapkan masukan untuk menerapkan keseimbangan antara sambutan yang hangat dan disiplin yang tegas, sehingga siswa memahami batasan dalam perilaku di sekolah.
Berikut ini tanggapan Kepala Madrasah atas pertanyaan dan masukan dari bapak/ibu guru :
– Pemilihan Program Prioritas: Menyadari banyaknya program yang berjalan, beliau menyarankan untuk memilah program yang bisa segera diselesaikan dan mana yang perlu diprioritaskan, agar efektif dan tidak berbenturan dengan jadwal.
– Program Menabung: Terkait program menabung, beliau berhati-hati dalam penerapannya. Pengelolaan uang yang disimpan oleh guru dapat berisiko karena uang tersebut berpotensi digunakan tidak sesuai. Oleh karena itu, program ini masih perlu pertimbangan matang agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
– Langkah Tegas terhadap Siswa yang Melanggar: Madrasah telah memberikan berbagai teguran dan peringatan kepada siswa yang melanggar, termasuk menggunakan surat peringatan berbaterai dan skor. Namun, karena pelanggaran berlanjut, pihak madrasah akhirnya memutuskan untuk mengembalikan siswa tersebut kepada orang tua, lengkap dengan dokumentasi sebagai bukti.
– Menghindari Penyebaran Pengaruh Negatif: Madrasah tidak mentoleransi pelanggaran yang dilakukan siswa, karena dikhawatirkan dapat mempengaruhi siswa lain. Tindakan tegas diambil untuk menjaga lingkungan belajar tetap kondusif.
– Kondisi AC di Ruang Guru: Sebelumnya, AC sudah ada namun dipindahkan ke perpustakaan karena sebagian guru alergi terhadap udara dingin, dan AC tersebut sering rusak karena usianya yang cukup tua.
– Pengadaan AC Baru: Menanggapi masukan mengenai kebutuhan AC, madrasah akan mempertimbangkan kembali pengadaan AC di ruang guru, terutama jika ini benar-benar menjadi kebutuhan. Pengurus komite juga merencanakan pemasangan AC baru pada tahun mendatang.
– Seragam Upacara dan Kegiatan Rutin: Disarankan agar siswa menggunakan seragam yang sama dalam upacara rutin untuk keseragaman, kecuali pada acara besar yang melibatkan pasukan khusus.
– Penggunaan Seragam Pramuka: Untuk tenaga pendidik dan kependidikan, seragam Pramuka akan dikenakan hanya pada Sabtu minggu pertama dan minggu terakhir, untuk menjaga kondisi seragam agar tidak cepat rusak. Pada Sabtu minggu terakhir, disarankan menggunakan seragam olahraga agar lebih nyaman.
– Proses Seleksi Penerimaan Siswa: Madrasah sudah menjalankan seleksi ketat, namun masih ada beberapa siswa yang masuk tanpa mengikuti proses seleksi penuh, terutama yang ada “rekomendasi dari atas”. Kepala Madrasah berjanji akan lebih memperhatikan hal ini di masa mendatang.
– Tantangan Implementasi Program Ramah Anak: Program ini diakui sebagai tantangan besar, terutama dalam menyeimbangkan antara pendekatan ramah anak dan penerapan disiplin. Beliau berharap dengan adanya pengurus komite yang baru, akan ada solusi dan metode yang lebih efektif agar program ini dapat berjalan dengan lebih baik.
– Dukungan dan Semangat Pengurus Komite: Kepala Madrasah mengapresiasi kontribusi komite dan dukungan para guru senior, terutama yang memiliki semangat tinggi dalam berkontribusi meskipun mendekati masa purnabakti.
– Kerjasama untuk Kemajuan Madrasah: Beliau optimis, dengan kebersamaan dan kerja sama antara guru, komite, dan pengurus madrasah, permasalahan yang ada dapat diselesaikan dengan baik.
Kontributor : Ruslan Wahid, ST (Pembina KIR)
Beri Komentar