Mataram – Pada Senin 23 September 2024, MTsN 3 Mataram kembali menggelar upacara bendera mingguan yang diikuti dengan penuh khidmat oleh seluruh siswa, guru, dan staf serta mahasiswa PPL UIN Mataram dan Unram.
Kegiatan ini menjadi agenda rutin dalam upaya menumbuhkan rasa nasionalisme, disiplin, dan tanggung jawab di kalangan siswa. Pada kesempatan kali ini, petugas upacara berasal dari kelas VIII.2 yang dibimbing oleh wali kelas, Nurul Apriani, S.Pd. Bertindak sebagai Pembina upacara adalah Bayanan, S.Pd.I., salah satu guru senior di madrasah sekaligus ia adalah Pembina Imtaq.
Upacara dimulai tepat pukul 07.00 WITA dengan pemimpin upacara yang memimpin jalannya prosesi secara tertib. Siswa-siswa yang menjadi petugas upacara tampak antusias, meskipun ada beberapa kekurangan kecil yang diakui oleh Pembina upacara dalam pidatonya. Pengibaran bendera merah putih berlangsung lancar, diiringi oleh lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dinyanyikan dengan semangat oleh seluruh peserta.
Dalam amanatnya, Bayanan, S.Pd.I. menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya terhadap seluruh peserta dan petugas upacara. “Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Kita masih diberi kesehatan sehingga dapat melaksanakan upacara ini dengan baik. Terima kasih kepada kelas VIII.2 yang sudah menjalankan tugasnya meskipun masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki, seperti kesiapan dalam mengibarkan bendera. Ini menjadi evaluasi bagi kelas-kelas berikutnya agar lebih siap dalam bertugas,” ujarnya.
Bayanan juga menyampaikan beberapa poin penting terkait disiplin dan tata tertib, baik selama upacara maupun dalam kegiatan sehari-hari di madrasah. “Saya sangat mengapresiasi peserta upacara yang sudah hadir dengan rapi dan tertib. Ini menunjukkan bahwa kalian semua menghargai pentingnya kedisiplinan. Namun, kita harus terus memperbaiki diri, khususnya dalam mengikuti kegiatan di madrasah, baik dalam hal akademik khusus kegiatan keagamaan”, ungkapnya.
Salah satu hal yang ditekankan oleh Pembina upacara adalah pentingnya melaksanakan salat berjamaah dengan sungguh-sungguh. Ia mengingatkan kepada seluruh siswa bahwa salat berjamaah di madrasah bukan hanya sebagai rutinitas, tetapi juga merupakan wujud nyata dari peningkatan iman dan takwa.
“Kalian semua harus memahami bahwa salat berjamaah adalah kesempatan kita untuk berkomunikasi langsung dengan Allah. Sayangnya, masih ada yang melaksanakan salat dengan main-main, terutama ketika kalian mendapat giliran melaksanakan sholat zohor berjamaah. Ini tentu sangat mengecewakan, terutama bagi siswa kelas 9 yang seharusnya menjadi contoh bagi adik-adiknya,” jelas Bayanan.
Beliau juga menyinggung tentang pentingnya ketekunan dalam menjalankan ibadah. “Setiap hari Jumat kita mengadakan bimbingan iman dan takwa (Imtaq), dan ini harus menjadi momen bagi kita semua untuk meningkatkan keimanan. Jangan sampai hal ini hanya formalitas belaka. Saya berharap kesadaran ini tumbuh dari hati kalian sendiri, bahwa salat berjamaah adalah kewajiban yang harus dilakukan dengan sepenuh hati.” pungkasnya.
Menutup amanatnya, Bayanan mengajak seluruh warga madrasah untuk menjadikan momen bulan Rabiul Awal ini sebagai sarana memperdalam keteladanan kepada Nabi Muhammad SAW. “Kita berada di bulan yang penuh berkah ini, bulan kelahiran Rasulullah SAW. Mari kita ambil hikmah dan teladan dari kehidupan beliau dalam menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Semoga kita semua termasuk dalam golongan umatnya yang mendapat syafaat di hari akhir nanti,” ucapnya penuh harap.
Setelah amanat disampaikan, upacara pun ditutup dengan doa bersama. Upacara kali ini, meskipun ada sedikit kendala teknis, berhasil dilaksanakan dengan baik dan menjadi salah satu bentuk pembinaan karakter bagi siswa-siswi MTsN 3 Mataram.
Kegiatan ini diharapkan dapat terus meningkatkan rasa tanggung jawab dan kesadaran siswa akan pentingnya disiplin, baik dalam hal kedisiplinan nasional melalui upacara, maupun disiplin dalam ibadah melalui pelaksanaan shalat berjamaah.
Diwartakan oleh:
Ruslan Wahid, ST (Pembina KIR)
Beri Komentar