MTsN 3 Mataram Sukses Gelar Ujian Semester Ganjil Berbasis Android dengan Sistem Full Local Area Network

Mataram (29/11/2024) – Era digital membawa perubahan signifikan di berbagai bidang, termasuk pendidikan. Salah satu inovasi dalam dunia pendidikan ditunjukkan oleh MTsN 3 Mataram, yang sukses menyelenggarakan Ujian Semester Ganjil Berbasis Android menggunakan teknologi full local area network (LAN). Langkah ini menjadi terobosan yang patut diapresiasi, mengingat ujian berbasis teknologi ini dilakukan tanpa memerlukan koneksi internet, sehingga lebih hemat biaya dan efisien.

Sebanyak 617 siswa dari kelas 7, 8, dan 9 menjadi peserta ujian yang berlangsung selama satu pekan. Para siswa tersebut menggunakan perangkat Android masing-masing untuk mengakses soal ujian melalui aplikasi CBT (Computer-Based Test). Tidak hanya itu, ujian ini juga dirancang untuk memaksimalkan teknologi jaringan lokal. Setiap ruangan ujian dilengkapi dengan access point (AP) yang memastikan koneksi wifi berjalan lancar tanpa hambatan teknis.

Kepala MTsN 3 Mataram, H. Marzuki, menegaskan bahwa pelaksanaan ujian berbasis Android ini merupakan bagian dari upaya sekolah untuk mendukung digitalisasi pendidikan.

“Kami ingin menciptakan generasi yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga siap menghadapi tantangan di era digital. Langkah ini tidak hanya menghemat kertas dan biaya percetakan serta biaya paket internet, tetapi juga melatih siswa menggunakan perangkat teknologi untuk kegiatan yang produktif dan bermanfaat,” ujar H. Marzuki.

Ia juga menambahkan bahwa pelaksanaan ujian berbasis Android ini sejalan dengan visi sekolah untuk menjadi madrasah yang unggul dan berdaya saing global. Dalam pandangannya, memanfaatkan teknologi dalam kegiatan akademik adalah salah satu cara terbaik untuk membekali siswa dengan keterampilan abad ke-21, seperti literasi digital dan kemampuan berpikir kritis.

Keberhasilan pelaksanaan ujian berbasis Android ini menjadi langkah awal bagi MTsN 3 Mataram untuk terus mengembangkan sistem pembelajaran berbasis teknologi. Kepala MTsN 3 Mataram berharap bahwa inovasi ini dapat diterapkan secara berkelanjutan dan menjadi contoh bagi sekolah lain.

“Kami percaya bahwa teknologi adalah masa depan pendidikan. Dengan inovasi seperti ini, kami berharap MTsN 3 Mataram bisa terus menjadi pelopor dalam menciptakan pembelajaran yang relevan dengan perkembangan zaman,” tutup H. Marzuki.

Ketua Panitia Ujian, Elis Sulistiya, menjelaskan bahwa persiapan pelaksanaan ujian ini membutuhkan kerja sama dan koordinasi yang intensif. Sebelum ujian dimulai, panitia telah memastikan bahwa semua perangkat jaringan lokal berfungsi optimal.

“Kami memasang 16 access point di setiap ruangan ujian dilengkapi dengan 3 server. Dengan sistem ini, siswa dapat mengakses aplikasi CBT melalui alamat IP khusus yang sudah ditentukan. Seluruh jaringan berbasis lokal, sehingga kami tidak perlu menggunakan koneksi internet. Hal ini membuat sistem ujian lebih stabil dan aman dari gangguan eksternal,” jelas Elis.

Ia juga menambahkan bahwa sebelum pelaksanaan, dilakukan simulasi untuk memastikan tidak ada kendala teknis. Panitia menyediakan tim teknis khusus yang siap membantu jika terjadi masalah selama ujian berlangsung. Namun, Elis memastikan bahwa simulasi tersebut berjalan lancar dan memberikan keyakinan bahwa ujian akan terlaksana dengan baik.

Selain itu, pengacakan peserta ujian menjadi salah satu inovasi yang diterapkan untuk menciptakan suasana ujian yang lebih kondusif dan adil. Setiap ruangan diisi oleh sekitar 40 siswa dari berbagai tingkat kelas, yakni kelas 7, 8, dan 9. Pengacakan ini dilakukan secara sistematis, sehingga siswa tidak duduk bersama dengan teman sekelasnya.

Panitia ujian juga berencana untuk mengevaluasi pelaksanaan ujian ini secara menyeluruh. Evaluasi tersebut akan menjadi acuan untuk meningkatkan kualitas sistem di masa mendatang. Elis Sulistiya menyebutkan bahwa pihak madrasah akan terus berupaya untuk menyempurnakan infrastruktur teknologi sekolah agar dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih baik bagi siswa.

Ujian berbasis Android ini mendapatkan tanggapan positif dari berbagai pihak, termasuk siswa, maupun guru-guru, Salah satu siswa kelas 9.2, Nida, mengaku senang dengan pelaksanaan ujian berbasis teknologi ini.

“Menurut saya, ujian ini lebih praktis karena kami tidak perlu membawa alat tulis dan kertas apalagi menyediakan paket internet. Semua sudah ada di ponsel. Selain itu, tampilannya juga user-friendly, jadi kami tidak kesulitan menggunakannya,” ujarnya.

Para guru yang terlibat dalam pengawasan ujian juga memberikan apresiasi terhadap sistem ini. Mereka mengakui bahwa teknologi berbasis jaringan lokal ini sangat membantu dalam meminimalkan kesalahan teknis dan menjaga kejujuran selama ujian berlangsung. Guru dapat memantau langsung aktivitas siswa melalui dashboard aplikasi CBT yang terintegrasi dengan sistem.

Dengan pelaksanaan Ujian Semester Ganjil Berbasis Android ini, MTsN 3 Mataram kembali membuktikan komitmennya untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan tuntutan zaman. Langkah ini tidak hanya memanfaatkan teknologi untuk efisiensi, tetapi juga menciptakan generasi muda yang lebih siap menghadapi tantangan global di era digital sesuai motto Madrasah Hebat, Bermartabat, Maju dan Mendunia!

Kontributor : Ruslan Wahid, ST (Pembina KIR)