Mataram_Humas- MTsN 3 Mataram merayakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H / 2023 dengan penuh kegembiraan dan rasa syukur. Acara yang menghadirkan Tuan Guru H. Zafrul Fauzan Tabrani tersebut dapat terlaksana berkat kerja sama seluruh komponen warga madrasah, termasuk dewan guru, staf karyawan, dan seluruh siswa-siswa.
Acara peringatan Maulid Nabi SAW diawali dengan pelaksanaan Sholat Dhuha, Doa, pembacaan Asmaul Husna dan dilanjutkan dengan sholatawan. Turut juga nasid sholawatan yang disuguhkan oleh tim Hadrah MTsN 3 Mataram, tampil memukau sebelum acara inti dimulai.
Kepala MTsN 3 Mataram H. Marzuki, dalam sambutannya, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan peringatan Maulid.
“Kegiatan pagi hari ini bisa terlaksana seperti apa yang kita rasakan sekarang ini berkat kerja sama seluruh komponen di Madrasah yang kita cintai, tentu kalimat terima kasih dan ucapan bangga kami sampaikan kepada semua kita”, ujarnya.
Marzuki juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Tuan Guru H. Zaafrul Fauzan Tabrani, Lc yang berkenan hadir di tengah-tengah keluarga besar MTsN 3 Mataram dalam rangka merayakan kelahiran Baginda Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam.
“Dengan kehadiran Tuan Guru, Marzuki berharap bahwa acara ini akan membawa berkah dan meningkatkan iman serta takwa seluruh peserta”, pintanya.
Ia juga menekankan pentingnya menjalankan amalan-amalan sunah, yang dia sebut sebagai inti dari peringatan Maulid ini. Marzuki berharap agar setelah peringatan Maulid, para peserta dapat terus mengamalkan ajaran-ajaran yang dibawakan oleh Nabi Muhammad SAW secara istiqamah.
Selain itu, Marzuki juga meminta kepada lebih dari 600 siswa yang hadir untuk dengan baik mendengarkan tausiah atau ceramah dari Bapak Tuan Guru, dan menjadikan apa yang mereka pelajari sebagai modal untuk mendapatkan tiket menuju surga Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Selama acara, Marzuki juga memohon maaf kepada Bapak Tuan Guru jika ada gangguan atau ketidaknyamanan selama acara berlangsung, namun ia yakin bahwa anak-anak Madrasah MTsN 3 Mataram akan menjaga ketertiban dan kesalehan selama acara tersebut.
Mengakhiri sambutannya, Marzuki mengajak seluruh peserta, terutama anak-anak, untuk selalu meningkatkan iman, takwa, dan cinta kepada Nabi Muhammad SAW. “Dengan semangat dan kerja sama yang ditunjukkan selama peringatan Maulid, diharapkan semua peserta akan mendapatkan manfaat dan berkah yang besar dalam perjalanan spiritual mereka”, tandasnya.
Sementara TGH. Zafrul Fauzan Tabrani dalam ceramahnya, ia membahas tentang perayaan Maulid dan tuntunannya. Maulid adalah perayaan atau ulang tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW.
“Pada dasarnya, dalam ilmu bahasa Arab, “Maulid” berasal dari kata walad maulidun, yang berarti “hari kelahiran” atau “tempat kelahiran dan beberapa orang juga menyebutnya “Maulud”, terang Tuan Guru Fauzan.
Mantan alumni Yaman ini menerangkan bahawa maulid adalah perayaan yang meriah, dan banyak makanan dan jajanan khas tersedia selama perayaan ini. Orang merayakannya dengan gembira, tetapi ada juga yang meributkan masalah seputar Maulid, terutama terkait dengan argumen apakah ada dalil (dasar) dalam al-Qur’an atau hadis yang mendukung perayaan Maulid.
Ia menegaskan pada dasarnya, berbagai amalan keagamaan seperti Maulid, Isra Mikraj, Nuzulul Quran, dan tahlil-tahlilan diajarkan oleh para guru ulama agama pasti memiliki dasar dalam al-Qur’an dan hadis.
“Maka penting bagi generasi muda terutama bagi pelajar untuk belajar dan meneruskan tradisi yang baik ini untuk menjadi pembela agama di masa depan”, ungkapnya.
Dia menjelaskan bahwa Maulid adalah perayaan ulang tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW yang telah berlangsung dari zaman ke zaman. Sementara orang-orang di Lombok merayakan Maulid dengan membaca al-Qur’an dan cerita-cerita tentang nabi, seperti Nabi Musa dan Nabi Isa, yang ada dalam al-Qur’an.
“Apalagi menceritakan kisah Nabi Muhammad SAW, sangat penting dan dianjurkan untuk para generasi muda karena beliau adalah pemimpin para nabi dan rasul yang patut diketahui”, tandasnya.
Dalam ceramahnya TGH. Fauzan Tabrani menegaskan bahwa rujukan merayakan Maulid tetap berdasaarkan kepada al-Qur’an dan Hadits, meskipun tidak secara khusus membahas dasar al-Qur’an atau hadis yang mendukung perayaan Maulid.
“Contohnya dalam hadits, Rasulullah SAW berkata saat ia ditanyakan kenapa berpuasa pada tiap hari Senin, Beliau mengatakan pada hari itu aku dilahirkan dan aku pertama kali menerima wahyu” jelas Tuan Guru menerankan dalilnya dalam hadist.
Usai uraian hikmah Maulid Nabi SAW, acara dilanjutkan kembali dengan penampilan tim hadrah untuk menghibur para siswa sambal menikmati hidangan yang dibawa masing-masing dari rumah berupa nasi, dan aneka jajanan maupun minuman.
Selengkapnya acara dan tausiyah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat disimak pada video berikut ini.
Diwartakan oleh :
Ruslan Wahid, ST (Humas)
Beri Komentar