mtsn3mataram- Berdasarkan hasil penilaian Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha Pangan Olahan Badan POM Provinsi NTB pada bulan Desember 2022 tahun lalu, MTsN 3 Mataram dinyatakan telah memenuhi persyaratan penilaian dalam hal pangan jajanan anak sekolah (PJAS) aman dari bahan-bahan yang berbahaya seperti borax maupun zat pengawet makanan lainnya.
Dari hasil penilaian tersebut MTsN 3 Mataram dinyatakan menjadi sekolah/madrasah Terbaik 1 tingkat SMP/MTs Sekolah PJAS Aman tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2022 dan berhak melaju ke tingkat Nasional untuk mewakili NTB selain SDN 3 Selong tingkat SD/MI dan MAN 1 Sumbawa untuk tingkat SMA/SMK/MA.
Penghargaan sebagai Terbaik 1 Tingkat SMP Sekolah PJAS Aman diterima oleh Kepala MTsN 3 Mataram H. Marzuki, S.Pd yang diserahkan secara langsung oleh Kepala Balai BPOM Prov. NTB Dra. I Gusti Ayu Adhi Aryapatni, Apt pada Selasa (14/3/2023) bertempat di Hotel Kuta Mandalika Lombok Tengah.
Dikatakan Marzuki yang membuat MTsN 3 Mataram bisa terpilih menjadi terbaik 1 sebagai sekolah PJAS Aman tentu tidak terlepas dari kesungguhan dukungan dari semua pihak baik warga madrasah maupun pihak-pihak instansi lain yang menjadi mitra madrasah, seperti Puskesmas Karang Pule, Dinas Kesehatan Kota Mataram yang terus memberikan pembinaan dan bimbingan kepada madrasah.
Ia menyebutkan ada beberapa tahapan standarisasi penilaian yang dipenuhi oleh madrasah dalam mengikuti lomba PJAS Aman diadakan BPOM sehingga mendapat predikat terbaik 1 tingkat SMP/MTs yang mengalahkan sekolah-sekolah lain di NTB.
“Proses penilaiannya adalah mulai dari telaah dokumen sekolah, disini ada beberapa aspek yang dinilai pertama terkait dengan keberhasilan pelaksanaan program keamanan pangan di madrasah, dan kedua adalah bagaimana inovasi dan prestasi madrasah yang dilakukan oleh madrasah terkait keamanan pangan yang dilakukan secara mandiri”, bebernya.
Lebih lanjut terkait inovasi-inovasi dan prestasi yang telah dilakukan MTsN 3 Mataram dalam menjalankan keamanan pangan bagi siswa adalah membentuk Tim dari guru-guru yang menangani jajanan maupun makanan yang ada di kantin Madrasah.
“Bukan saja dari guru, dari siswapun dibentuk kader-kader dan duta-duta keamanan pangan sekolah yang dipelopori oleh Pembina UKS dengan melibatkan beberapa instansi terkait untuk mengawasi makanan yang masuk di kantin madrasah”, pungkasnya.
“Nah apapun bentuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan keamanaan pangan sekolah dibuktikan dengan laporan dan dokumentasi kegiatan secara lengkap untuk mendukung proses penilaian, termasuk kegiatan pendukungnya seperti melakukan sarapan pagi bersama setiap satu kali dalam satu pekan dan melakukan olah raga pada tiap akhir bulan”, tandas Marzuki.
Mantan Kepala MIN 1 Mataram ini mengaku dengan terpilihnya MTsN 3 Mataram melaju ke tingkat Nasional mewakili NTB, madrasah akan berbenah lagi, untuk melengkapi sarana prasana agar penataan lebih maksimal lagi termasuk dokumen-dokumen pendukung lainnya.
“Pada saat visitasi oleh tim nasional, kita berharap dengan segala usaha dan upaya yang telah kita lakukan dengan maksimal agar dapat memperoleh hasil yang terbaik bagi NTB”, harapnya.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Lombok Tengah H. Jaelani yang turut hadir menyaksikan penyerahan penghargaan sebagai Sekolah PJAS Aman, mengungkapkan dirinya merasa bangga dan berterima kasih bahwa ada madrasah yang mewakili Kementerian Agama untuk melaju ke tingkat Nasional.
“Bahwa kami bagian dari kementerian agama, tentu merasa bangga dan senang, ada madrasah-madrasah kami yang terpilih mewakili NTB untuk melaju ke tingkat Nasional, patut kita bersyukur dan berterima kasih atas capaian seperti ini”, ucapanya saat menyaksikan penyerahan sekaligus menjadi narasumber.
Hal senada diungkapkan Kepala Kantor Kemenag Kota Mataram H. Haryadi Iskandar di tempat terpisah, ia sangat mengapresiasi dan mendukung MTsN 3 Mataram untuk terus melakukan inovasi-inovasi dalam berbagai hal untuk meraih prestasi, seperti yang telah diraih menjadi terbaik 1 sebagai sekolah yang aman dalam pangan dan jajanan sekolah.
“ini sangat sejalan dengan 5 nilai budaya kerja Kementerian Agama RI, diantaranya adalah Inovasi, bukan saja hanya dilafalkan dalam ungkapan kata-kata, namun jauh dari itu harus dibuktikan dengan perbuatan nyata oleh madrasah-madrasah untuk melakukan berbagai inovasi dan prestasi dalam segala hal”, tegasnya.
Diwartakan oleh :
Ruslan Wahid, ST (Humas MTsN 3 Mataram)
Beri Komentar