MTsN3Mataram_News- Yayasan Dar al Zayd Pondok Pesantren Baitul Qur’an yang berlokasi di Taman Seruni Ampenan Kota Mataram. Pondok yang diasuh oleh Dr. H. M. Zaidi Abdad, M.Ag menyelenggarakan acara Akhirussanah dan Pelepasan Santri Boarding MTsN 1 dan MTsN 3 Mataram pada Ahad (26/6/2022) Kemarin.
Diketahui bahwasanya ada 7 orang siswa MTsN 3 Mataram mengikuti kegiatan boarding di Pesantren Baitul Qur’an dengan rincian 4 orang putra dan sisanya 3 orang putri. Menyaksikan siswanya yang dilepas turut hadir secara langsung pada acara tersebut Kepala MTsN 3 Mataram H. Marzuki, S.Pd bersama Kepala MTsN 1 Mataram Hj. Rusniah.
Selain kepala MTsN 3 Mataram dan MTsN 1 Mataram, turut hadir pula beberapa tokoh masyarakat dan tokoh agama diantaranya Camat Ampenan yang didampingi oleh Lurah serta Kepala Lingkungan Taman Seruni Ampenan. Tampak hadir pula Pembina Yayasan Dar al Zayd Pesantren Baitul Qur’an Prof. Dr. H. Miftahul Huda M, Ag, Kabid Pakis Kanwil Kemenag NTB Drs. H. Haryadi Iskandar, Kabid Penmad H. M. Ali Fikri, Kepala Kemenag Kota Mataram H. Muhammad Amin, Kepala MAN 1 Mataram Dr. Lalu Sirajul Hadi, Kepala MAN 2 Mataram Drs. H.Lalu Syauki MS, M.Pd, Syeikh Faruq bersama Syeikh Alaa Kama Ahmed Osman dan seluruh wali santri lama maupun baru serta para tamu undangan lainnya.
Acara yang dimulai pukul 08.00 Wita pagi diawali dengan penampilan tari sama yang dipentaskan oleh santri wati ponpes Baitul Qur’an. Kemudian dilanjutkan dengan penampilan Nazhom Aqidatul Awwam oleh santri putra Baitul Qur’an diiringi dengan tabuhan gendang memukau para wali santri dan tokoh masyarakat serta tamu undangan lainnya.
Dikatakan Zaidi Abdad pendiri sekaligus pengasuh Ponpes Baitul Qur’an mengawali sambutannya bahwa program boarding ini merupakan salah satu kerja sama dengan 2 (dua) madrasah negeri yang ada di Kota Mataram yakni MTsN 1 dan MTsN 3 Mataram kurang lebih selama 10 bulan sejak Agustus 2021 hingga Juni 2022.
Ia menceritakan awal mula didirikannya pondok pesantren Baitul Qur’an pada tahun 2015. Pada mulanya pondok didirikan hanya untuk para mahasiswa yang memiliki keinginan mendalami dan menghafal Al-Qur’an.
“Ponpes Baitul Qur’an berdiri sejak tahun 2015, dari tahun pertama hingga tahun kelima program pesantren hanya dihajatkan bagi mahasiswa, jadi mereka yang berkeinginan untuk mendalami, menggaungkan dan menghafal Al-Qur’an, belajar di tempat ini sambil mereka kuliah” papar Zaidi.
Menurutnya setelah 5 (lima) tahun berikutnya selama 2 (dua) tahun Indonesia mengalami covid-19 sehingga program pesantren yang diikuti oleh mahasiswa tidak berjalan sebagaimana mestinya. Kampus diliburkan, mahasiswa juga libur tidak ada perkuliahan secara langsung.
“Oleh sebab itu dengan kondisi tersebut maka pada tahun 2021 kami membuka program peralihan yaitu program boarding bekerja sama dengan beberapa madrasah negeri yaitu MTsN 1 dan MTsN 3 Mataram, dimana siswanya tetap belajar di sekolah dan di pondok mereka mendalami pendidikan keagamaan dengan program PPS (Pendidikan Pesantren Salafiah) yang kesetaraan pendidikannya diakui oleh Kementerian Agama RI dan Kemendikbud”, bebernya.
Diantara kitab-kitab yang dikaji oleh santri dalam pondok tambah Zaidi adalah kitab Aqidatul Awam yaitu kitab yang berisi 50 syair atau nazhom ditulis oleh Syekh Ahmad Marzuki Al-Maliki. Sebuah Kitab kecil yang menjelaskan tentang keimanan pada Allah SWT, Malaikat, Qodho’ Qadar hingga memperkenalkan rasul-rasul mulai dari Nabi Adam AS hingga Nabi Muhammad SAW. Ada juga diajarkan kitab Mabadiul Fiqhiyah, Taklim muta’allim kesemuanya disandingkan dengan kurikulum Kementerian Agama dan Kemendikbud secara integrasi komplit dengan 12 mata pelajaran. Pelajaran agama untuk kurikulum Kemenag seperti Akidah, Qur’an Hadits, Bahasa Arab, Tarikh/SKI, Tahfiz dan lainnya sementara pelajaran umum Kemendikbud ada Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia.
“Alhamdulillah dalam jangka 10 bulan ini sebagaimana disaksikan pada awal acara tadi anak-anak sudah hafal 50 syair atau nazhom dari kitab Akidatul Awwam, bukan itu saja alhamdulillah anak-anak juga semuanya sudah hafal al-Qur’an 2 juz dan ada juga 3 juz Al-Qur’an bagi yang murni mondok, capaian anak-anak kita ini patut kita banggakan dan syukuri”, tandasnya.
“Harapan kami mudah-mudahan kedepannya pondok kita ini yang diawali dari yang kecil bisa berkembang lebih pesat lagi sehingga berharap kampung ini dapat menjadi pemberdayaan Qur’an bagi masyarakat dan tempat pembinaan para Qori’ Qoriah serta dengan keberadaan pondok dapat menyinari seluruh masyakat sekitarnya dengan progress kampung atau desa Al-Qur’an yang kami cita-citakan” harap Zaidi mengakhiri sambutannya.
Pada kesempatan yang sama Kepala MTsN 3 Mataram H. Marzuki ketika menyampaikan sambutannya mewakili madrasah mitra kerja Ponpes Baitul Qur’an mengatakan bahwa dirinya memiliki kenyakikan kepada anak-anak yang dititip boarding mendapatkan nilai plus-plus sehingga bisa menjadi contoh bagi temannya dalam pergaulan keseharian.
Ia mengaku begitu banyak perubahan sikap bagi siswanya yang mengikuti boarding dari segi akhlaknya, kedisiplinannya, baik semangatnya dalam belajar di sekolah. Semuanya adalah dampak dari pendidikan yang diperoleh dari program boarding di Ponpes Baitul Qur’an.
“Atas nama kepala madrasah sekaligus mewakili Kepala MTsN 1 Mataram, menyampaikan beribu-ribu ucapan terima kasih kepada pak Kyai, mudabir/mudabbiroh yang dengan sabar dan tekun membimbing dan mendidik siswa-siswa kami, dengan bimbingannya dapat mengubah prilaku akhlak yang begitu luar biasa bagi siswa, dan kami mengajak kepada wali murid untuk mendoakan santri yang dilepas menjadi putra putri sebagai contoh yang baik di tengah pergaulannya dan semoga menjadi pewarna positif bagi teman dimanapun ia berada”, Ucap Marzuki.
Diwartakan oleh
Ruslan Wahid, ST (Tim Publikasi MTsN 3 Mataram)
Beri Komentar