Menggambar adalah proses menciptakan gambar atau representasi visual dari sebuah objek, Ide, atau kansep dengan menggunakan berbagai media seperti pensil, tinta, cat, atau perangkat lunak grafis komputer.
Menggambar dapat menjadi cara yang efektif untuk menyampaikan informasi atau ide, serta ekspresi kreativitas dan imajinasi seseorang. Ada banyak jenis menggambar, seperti menggambar sketsa, ilustrasi, lukisan atau desain grafis, dan teknik yang digunakan dapat bervariasi tergantung pada media dan tujuan dari gambar tersebut.
Gambar adalah representasi visual dari objek, ide, atau konsep yang diciptakan melalui berbagai teknik atau media, seperti menggambar, melukis, mencetak, atau memproyeksikan.
Gambar dapat dihasilkan dalam berbagai format, seperti gambar tiga dimensi (3D), gambar dua dimensi (2D), atau gambar digital. Gambar dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti menyampaikan infognasi, mengomunikasikan ide, menyajikan data, atau sebagai bentuk seni.
Ada berbagai jenis gambar, termasuk gambar ilustrasi, gambar kartun, gambar arsitektur, gambar medis, gambar animasi, dan banyak lagi.
Rupa dasar atau nirmana adalah unsur-unsur dasar yang digunakan dalam seni rupa untuk membentuk suatu karya seni. Unsur-unsur ini meliputi titik, garis, bidang, bentuk, ruang, nilai, dan warna.
Penggunaan rupa dasar atau nirmana menjadi dasar bagi para seniman dalam menciptakan suatu karya seni yang estetis dan memiliki nilai artistik. Dalam seni rupa, penggunaan rupa dasar sangat penting karena memengaruhi keindahan dan kesan yang dihasilkan oleh karya seni. Setiap unsur rupa dasar memiliki karakteristik dan fungsi masingmasing dalam menciptakan sebuah karya seni. Misalnya, garis dapat digunakan untuk mengekspresikan gerakan dan emosi, sedangkan warna dapat memberikan kesan yang berbeda pada karya seni.
Secara umum, penggunaan rupa dasar atau nirmana sebagai elemen dasar seni rupa menjadi landasan bagi seniman dalam menyusun karya seni yang memenuhi aspek estetika dan memiliki nilai artistik.
Nirmana adalah sebuah kata dalam bahasa Sanskerta yang merujuk pada proses penciptaan dalam seni rupa. Dalam seni rupa, ada beberapa rupa dasar nirmana yang Sering digunakan sebagai dasar untuk membuat karya seni.
Berikut adalah beberapa rupa dasar rirmana yang umum digunakan.
1. Lingkaran (circie)
Rupa dasar ini melambangkan kesempurnaan, keabadian, dan tidak terbatas. Lingkaran sering digunakan sebagai dasar untuk menggambar wajah, matahari, bulan, dan benda-benda lain yang berbentuk bundar.
2. Segitiga (triangle)
Rupa dasar ini melambangkan stabilitas, kekuatan, dan arah. Segitiga sering digunakan sebagai dasar untuk menggambar gunung, rumah, pohon, dan bendabenda lan yang berbentuk segitiga.
3. Persegi (sguare)
Rupa dasar ini melambangkan keseimbangan, kestabilan, dan keamanan. Persegi sering digunakan sebagai dasar untuk menggambar bangunan, kotak, dan benda-benda lam yang berbentuk kotak.
4. Silinder (cylinder)
Rupa dasar ini melambangkan kekuatan, kestabilan, dan kemantapan. Silinder sering digunakan sebagai dasar untuk menggambar botol, tabung, dan benda-benda lam yang berbentuk silinder.
5. Elips (ellipse)
Rupa dasar ini melambangkan gerak, dinamis, dan keindahan. Elips sering digunakan sebagai dasar untuk menggambar wajah, bentuk tubuh, dan benda-benda lain yang berbentuk oval atau melengkung.
6. Spiral
Rupa dasar ini melambangkan gerakan, pertumbuhan, dan perkembangan. Spiral sering digunakan sebagai dasar untuk menggambar tanaman, hewan, dan benda-benda lain yang berbentuk melingkar atau melingkar secara bertahap.
7. Garis (line)
Rupa dasar ini melambangkan kecepatan, gerakan, dan arah. Garis sering digunakan sebagai dasar untuk membuat pola, Hustrasi, dan gambar-gambar lain yang berbentuk garis.
Terdapat sejumlah unsur yang menjadi dasar terbentuknya wujud seni rupa, yaitu titik, garis, bidang, bentuk, wara, dan tekstur.
a. Titik
Titik merupakan unsur yang paling kecil dari seni menggambar. Pada saat menggambar kita akan memulai goresan pensil melalui sebuah titik, begitu juga pada saat kita mengakhiri sebuah gambar, kita akan mengakhirinya dengan sebuah titik, Walaupun titik ini hanya sebuah unsur yang kecil namun kita tidak bisa meremehkan peranan titik dalam menggambar. Salah satu buktinya, kita dapat menggambar hanya dengan menggunakan unsur titik saja.
b. Garis
Garis merupakan unsur pada gambar yang terbentuk dari beberapa titik yang dihubungkan menjadi satu. Garis adalah goresan yang merupakan batas dari suatu benda yang berbentuk memanjang dan memiliki arah tertentu.
Garis menjadi unsur yang sangat penting dalam sebuah gambar. Tanpa adanya suatu garis gambar benda yang dimaksud tidak akan tampak. Garis memberikan batas, ruang, warna, tekstur, dan bidang pada sebuah gambar.
Ada beberapa macam garis yang umum digunakan pada saat menggambar model dalam seni rupa yang masing-masing garis tersebut memiliki makna ungkapan yang berbeda, yaitu sebagai berikut.
1) Garis lurus baik secara vertikal maupun secara horizontal, merupakan garis yang memberikan makna suatu ketenangan, keras, tegas, statis, dan stabilitas.
2) Garis putus-putus, merupakan garis yang digunakan untuk memberikan makna ungkapan gerak dan perasaan gelisah.
3) Garis lengkung, merupakan garis yang memberikan ungkapan makna sesuatu yang lambat, berirama, dan rileks.
4) Garis silang/diagonal, merupakan garis yang mengungkapkan kesan yang tegang dan keraguan.
c. Bidang
Bidang adalah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, mempunyai dimensi panjang, lebar, dan luas, serta mempunyai kedudukan, arah, dan dibatasi oleh garis. Adapun bentuk dari bidang antara lain geometris, organis, bersudut, tidak teratur, dan bulat. Dalam hasil karya seni rupa dua dimensi, bidang terbentuk karena pertautan garis yang membatasi suatu bentuk. Bidang sendiri memiliki dimensi panjang dan lebar atau biasa disebut dengan pipih.
Dalam unsur dasar seni rupa, terdapat bidang dasar yakni bidang segi empat, segitiga, lingkaran, trapesium, dan sebagainya yang merupakan bidang dua dimensi. Silinder, piramida, dan bola adalah beberapa bentuk bidang tiga dimensi yang lebih umum.
Bidang menjelaskan sesuatu yang tiga dimensi dan terdiri dari volume, memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Adapun bentuk dua dimensi atau datar hanya memiliki ukuran panjang dan lebar saja.
d. Bentuk
Dalam seni rupa, bentuk bisa diartikan pula wujud atau rupa yang berada di alam. Bentuk merupakan perwujudan fisik nyata dari suatu objek yang dapat dilihat oleh mata. Bentuk juga biasa disebut dengan sosok.
Dalam seni rupa, bentuk digunakan sesuai dengan kebutuhan fungsi praktis. Pada fungsi praktis ini suatu gambar akan dibuat berdasarkan dengan nilai kegunaannya. Selain pemenuhan fungsi praktis, gambar juga dibuat berdasarkan yang dirasakan oleh . pembuatnya.
Pada seni rupa, bentuk memiliki beberapa jenis. Pada setiap jenisnya bentuk memiliki sifat yang berbeda. Berikut ini penjelasan mengenai sifat-sifat dan berbagai jenis bentuk.
1) Bentuk organik, merupakan bentuk pada karya seni yang menggunakan objek dari kebanyakan makhluk hidup, yaitu manusia, binatang, dan tumbuhan.
2) Bentuk dwimatra, merupakan bentuk dari karya seni yang memiliki batas yang jelas. Pada bentuk dwimatra ini, karya seni rupa memiliki dua ukuran, yaitu panjang dan lebar. Misalnya karya seni pada bentuk lukisan atau fotografi.
3) Bentuk trimatra, merupakan bentuk karya seni yang memiliki tiga ukuran sekaligus, yaitu panjang, lebar, serta tinggi. Misalnya bentuk karya seni pada bentuk patung, ukiran kayu, dan sebagainya.
4) Bentuk diam dan bergerak, merupakan bentuk dari karya seni yang menggambarkan sesualu yang diam musalnya lukisan serta sesuatu yang bergerak misalnya sepeda kuno.
5) Bentuk yang benrama (ritmis), merupakan bentuk karya seni yang menggambarkan suatu kemdahan ritmis seperti pada karya seni bangunan.
8) Bentuk yang agung dan monumental, merupakan bentuk karya seni yang digunakan untuk mengenang sesuatu kejadian, misalnya pada karya seni menumen/bangunan.
e. Warna
Adapun wama merupakan kesan yang dapat ditimbulkan oleh cahaya terhadap penglihatan. Oleh karenanya warna tidak akan terbentuk jika tidak ada cahaya. Setiap warna menghasilkan reaksi cahaya putih yang mengenai suatu permukaan dan memantulkan sebagian dari spektrum. Terjadinya warna-warna tersebut disebabkan oleh vibrasi cahaya putih. Sistem yang paling sederhana untuk mengetahui hubungan antarwarna adalah pada susunan warna dalam bentuk lingkaran warna.
Pemahaman mendalam tentang teori warna membantu setiap seniman memanfaatkan warna yang mereka miliki dengan lebih baik. Warna dapat digunakan secara simbolis atau untuk membuat pola. Hal ini dapat dipilih untuk kontras atau untuk mengatur suasana hati tertentu.
f. Tekstur
Tekstur adalah unsur seni rupa yang bisa memengaruhi Indra peraba. Tekstur didefinisikan sebagai penjelasan tentang bagaimana sesuatu terasa atau terlihat. Pada dasarnya, tekstur didefinisikan sebagai kualitas sentuhan permukaan suatu objek.
Tekstur digunakan untuk menjelaskan bagaimana sebenarnya karya tiga dimensi terasa ketika disentuh. Dalam karya dua dimensi, seperti lukisan, ini mungkin merujuk pada “rasa” visual sebuah karya.
Seniman menggunakan pengetahuan ini untuk mendapatkan respons emosional dari orang-orang yang melihat karyanya. Tekstur dijelaskan oleh berbagai macam kata sifat. Kasar dan halus adalah dua yang paling umum, tetapi keduanya dapat didefinisikan labih adhi
g. Ruang
Ruang adalah sesuatu yang tidak nyata sehingga tidak dapat dilihat oleh mata, namun keberadaannya dapat kita rasakan. Ruang baru dapat dirasakan keberadaannya setelah adanya unsur garis dan bidang memberikan batas-batas yang jelas pada tempat yang kosong. Contohnya sebuah bangunan akan membentuk ruang, karena keempat dindingdindingnya akan membatasi tempat yang semula kosong menjadi sebuah ruang. Pada seni rupa, ruang memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut.
1) Ruang akan menghadirkan kesan trimantra (tiga dimensi).
2) Ruang akan menunjukkan nilai ekspresi pada karya seni.
3) Ruang akan menghadirkan kesan fungsi pakai (nilai praktis).
h. Gelap dan terang
Gelap dan terang merupakan unsur seni rupa yang sangat berhubungan dengan pancaran cahaya. Artinya, benda akan terlihat terang jika banyak terkena pancaran cahaya. Sebaliknya, benda akan terlihat gelap jika pancaran cahaya yang mengenai benda tersebut hanya sedikit atau bahkan tidak ada. Ada dua jenis cahaya yang bisa digunakan dalam seni rupa, yaitu sebagai berikut.
1) Cahaya alamiah, yaitu cahaya yang berasal dari sumber alamiah, seperti cahaya matahari, sinar bulan, api, dan sebagainya.
2) Cahaya buatan, merupakan cahaya yang berawal dari bualan manusia Misalnya Cahaya lampu, blitz, atau baterai, Unsur pencahayaan Ini digunakan untuk memenuhi nilai keindahan (estetika).
Terkadang pada sebuah gambar terdapat peralihan dari galap manjadi terang Hai Ini berfungsi untuk mempertegas volume suatu bentuk banda Gelap dan terang dalam unsur seni rupa memiliki beberapa fungsi, antara lain sabagai barikut,
1) Gelap dan terang dalam karya seni akan memperkuat ekspresi yang Ingin disampaikan,
2) Gelap dan terang dalam karya seni akan manjeluwkan unsur emosi yang Ingin disampaikan. ,
3) Gelap dan terang pada karya seni memberikan kesan tiya dimensi yang kuat bagi suatu benda,
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengolah rupa dasar (nirmana) Rupa dasar atau nirmana dwimatra terdiri dari dua unsur dasar, yaitu garis dan warna. Berikut adalah cara mengolah rupa dasar nirmana dwimatra.
a. Garis
Garis merupakan unsur dasar yang paling ulama dalam seni rupa. Garis dapat digunakan untuk mengekspresikan berbagai bentuk, gerakan, dan teksur pada karya seni. Berikut beberapa cara mengolah garis pada nirmana dwimatra.
1) Menentukan jenis dan ukuran garis
Menggunakan berbagai jenis dan ukuran garis dapat menciptakan efek visual yang berbeda pada karya seni. Misalnya, garis tebal dapat memberikan kesan kuat dan dominan, sementara garis tipis dapat memberikan kesan halus dan lembut.
2) Memilih alat gambar yang tepat
Pemilihan alat gambar yang tepat juga penting dalam menghasilkan garis yang sesuai dengan yang diinginkan. Alat gambar yang umum digunakan untuk menggambar garis meliputi pensil, pena, spidol, dan kuas.
3) Menggunakan teknik shading
Teknik shading dapat digunakan untuk memberikan dimensi pada garis dan memberikan kesan volume pada karya seni. Teknik shading dapat dilakukan dengan Cara menggoreskan garis-garis yang rapat atau menambahkan bayangan pada garis-garis yang sudah ada.
b. Warna
Warna merupakan unsur dasar kedua dalam seni rupa. Warna dapat memberikan kesan emosi, suasana, dan dimensi pada karya seni. Berikut beberapa cara mengolah warna pada nirmana dwimatra.
1) Menentukan palet warna
Sebelum mengolah warna pada karya seni, penting untuk menentukan palet warna terlebih dahulu. Palet warna merupakan kumpulan warna yang akan digunakan dalam karya seni. Palet warna dapat berupa palet warna yang terdiri dari warnawarna utama (merah, kuning, dan biru) atau palet warna yang terdiri dari kombinasi warna-warna yang berbeda.
2) Menggunakan kombinasi warna yang tepat
Kombinasi warna yang tepat dapat memberikan kesan harmonis atau kontras pada karya seni. Beberapa kombinasi warna yang umum digunakan meliputi warna analog (warna yang berdekatan pada roda warna), warna komplementer (warna yang berlawanan pada roda warna), dan warna monokromatik (kombinasi warna yang berasal dari satu warna utama).
3) Menggunakan teknik shading
Teknik shading juga dapat digunakan pada pengolahan warna untuk memberikan dimensi pada karya seni. Teknik shading pada warna dapat dilakukan dengan cara mencampurkan warna-warna yang berbeda atau menambahkan bayangan pada area yang ingin dihasilkan efek shading.
Demikianlah Materi Seni Rupa Kelas VII: Pengertian Rupa Dasar (Nirmana), Macam-macam dan Unsurnya serta Cara Mengolah Rupa Dasar (Nirmana). Semoga bermanfaat.
Beri Komentar